Pertemuan 31 agustus 2012
Kegiatan yang
dilakukan selama 3 minggu berturut-turut untuk kegiatan sekolah non formal
menjadi suatu yang unik dalam kegiatan keseharian aktifitas. Mereka yang hadir
di sekolah non formal tersebut adalah anak-anak dibawah umur yang bekerja di
jalan mencari pengharapan dari penggguna jalan sekedar mengisi waktu untuk
mendapatkan uang. Pekerjaan yang dilakoni anak-anak ini cenderung meresahkan
pengguna jalan yang disisi lain kekhawatiran hidup untuk kebutuhan sehari-hari
makin terjepit. Dinas Sosial kota
Makassar dalam hal ini memberi tanggapan yang sangat serius akan keberadaan
anak jalanan yang ada di kota Makassar. Penyebaran aktiitas anak jalanan
kebanyakan berada di lampu merah dan pusat pertokoan. Selain itu bukan hanya
anak jalanan yang menjadi keresahan tetapi dari anak-anak pengamen yang
melakukan aktivitasnya di tempat-tempat wisata. Keresahan semakin menjadi pada
pihak pemerintah ketika solusi dan alternatiof kebijakan dalam menanggulangi
persoalan ini tak kunjung selesai. Beberapa penanganan yang dilakukan oleh
pemerinta yang difoluskan pada dinas Sosial adalah swipping jalanan serta
pembinaan anak jalanan di pusat rehabilitasi yang berada di Maros.
Keberadaan
anak-anak jalanan di beberapa titik kota Makassar menjadi fenomena klasik dalam
dunia metropolitan kota Makassar. Keterbatasan pemahaman serta pendidikan yang
ada serta solusi penanganan yangtidak berjenjang dan kurang evaluasi dinilai
tak cukup untuk bias menjadikan persoalan ini menjadi usai. Adanya anak-anak di
jalan setelah jauh ditelusuri oleh motivator pendamping adalah dikarenakan
factor ekonomi dan juga kenyamanan beraktifitas. Selain itu didukung oleh pengaruh
lingkungan serta pengaruh orang tua yang menjadikan persoalan ini adalah suatu
yang wajar. Bantuan demi bantuan, program demi program dijalankan oleh dinas
terkait dalam mengantisipasi lonjakan peningkatan keberadaan anak jalanan masih
belum mampu untuk dijadikan hal yang tergolong sukses. Kenyamanan anak jalanan
di jalanan menjadikan suatu keharusan bagi mereka dan tidak lagi diperdulikan
kesehatan, keamanan serta kejahatan yang mungkin bisa berpotensi jauh lebih
buruk.
|
AKM 2012, Pemantauan tim anak kreatif Kota Makassar kepada orang tua anak jalanan kota Makassar |
|
Pemberian pengarahan oleh TIM AKM kepada anak jalanan kota Makassar |
|
Motivator anak jalanan sementara memberi bimbingan sekolah non formal |
|
TIM AKM kota Makassar dalam pertemuan sekolah non formal di pinggir jalan |
|
Keceriaan anak jalanan berfoto dengan pendamping dari motivator AKM |
|
Pemantauan orangtua anak jalanan untuk persiapan KUBE, bantuan untuk keluarga anak jalanan kota Makassar |
Salah satu upaya
kembali diupayakan oleh lembaga Yayasan Peduli Negeri yang didalamnya terdapat
motivator-motivator handal dalam menyikapi keadaan yang ada. Kerja sama yang
dijalankan oleh beberapa pihak terkait menjadikan program terdahulu menjadi
ajang evaluasi serta bentuk program yang sekarang dijalankan. Sekolah non
formal yang usahanya menjadikan anak-anak paham untuk keadaan yang ada sehingga
pemahaman yang tertanam pada mereka tidak lagi pemahaman kosong belaka. Untuk
orang tua anak jalanan juga akan diberi pemahaman bahwa kegiatan ini bukan
untuk member kelayakan beraktivitas dijalan tetapi lama-kelamaan aktivitas ini
digantikan oleh usaha yang lain yang bukan kegiatan mengharap belas kasihan
orang lain. Kegiatan yang dilakukan oelh motivator YPN memberikan beberapa
dampak spekulatif dalam merangkul aktivitas anak jalanan, beberapa kegiatan
yang di agendakan dan sementara dijalankan adalah sekolah non formal, games
aktif dan nonton bareng. Evaluasi yang tetap dilakukan memberikan gambaran
kepada pelaksana lapangan bahwa memang agak susah dan sedikit butuh banyak
kesabaran dalam menangani persoalan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar