Senin, 01 Oktober 2012

AKM 2012, lebih dekat dengan aktivitas anak jalanan, mereka dapat dukungan banyak


Pertemuan 14-9-2012
Kegiatan sekolah non formal yang telah berjalan 6 kali pertemuan selanjutnya dilakukan didekat rumah salah satu anak jalanan yang bernama Sri. Seperti pada rencana sepekan yang lalu yang diagendakan pertemuan berikutnya adalah belajar sekolah non formal didekat rumah tinggal, dengan rangkaian acara nonton film, pendampingan anak didik dimasing-masing kakak pendamping dan juga penjelasan tentang KUBE bagi para ibu-ibuyang ada serta makan bersama. Aktifitas kegiatan pada pekan ini dimulai setelah shalat isya, tetapi sebelumnya kakak pendamping telah bersiap satu jam sebelum acara dimulai. Persiapan dimulai dengan perlengkapan yang berupa alat LCD serta layar, tepal duduk, pengeras suara, dan beberapa berkas administrasi. Selain itu makanan yang disediakan untuk peserta yang hadir adalah bubur manado dengan berbagai makanan tambahan lainnya. Pertemuan ini telah diketahui oleh ketua RW 4 Kelurahan Masale yang masuk dalam wilayah yuridiksinya, persuratan serta penyampaian yang disampaikan telah memberi kekuatan dan juga keamanan kenyamanan pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan dilakukan. Tepatnya kegiatan ini diadakan di kompleks ruko dekat rumah Dg Mantang salah satu ibu dari anak jalanan, selain tempatnya datar, lokasi ini pula dipilih karena jarang dilalui kendaraan yang lalulalang. Salah satu pemilik ruko yang masih buka samping kegiatan ini juga turut memberikan bantuan dan keleluasaan berupa sambungan listrik dan juga sedikit penerangan.
                Kegiatan pada pertemuan ini dimulai dengan nonton bareng film “Rumah Tanpa Jendela” yang sedikit banyak  bias member inspirasi serta semangat perjuangan dalam merubah pola hidup yang lebih baik. Para anak didik dan juga beberapa anak yang lain yang turut hadir di kegiatan itu turut mengambil posisi untuk bias melihat tanyangan proyektor yang disiapkan. Tidak tinggal diam juga para ibu-ibu juga turut hadir mendampingi anak-anak mereka dalam menyaksikan tayangan film yang diputar. Sebelum film berakhir anak didik kembali dikumpul untuk mendapatkan edukasi dari masing-masing kakak pendamping, sedangkan para ibu dikumpul juga untuk mendapatkan pengetahuan tatacara kegiatan KUBE. Secara antusia semua yang hadir dilokasi pertemuan tersebut member apresiasi, ada sebagian anak-anak yang masih bingung tentang kegiatan yang dilakukan karena baru ikut dalam pertemuan kali ini dan juga terlihat beberapa ibu juga kebingungan apa yang akan dilakukan. Disisi lain ada beberapa kekecewaan dari kaum ibu yang tidak terima keadaan namanya tidak terdata dalam pendataan yang dilakukan sebelumnya. Mereka merasa selama ini mereka tidak dihiraukan dan diabaikan begitu saja padahal mereka juga sering terlibat. Keadaan ini dapat diredam oleh kakak pendamping yang menyampaikan bahwa KUBE dengan nama yang ada memang telah terdata, tetapi jika ada ibu-ibu yang juga mau bergabung maka selanjuntnya akan didata kembali. Karena jumlah kelompok KUBE melebihi kapasitas, maka kakak pendamping akan melakukan tes bagi semua ibu-ibu untuk melihat potensi masing-masing yang ada. Setelah penyampaian disampaikan beberapa anak mulai berkumpul kembali dan para ibu-ibu telah diarahkan untuk mengambil piring dan sendok karena makanan telah siap sedia untuk dibagikan.

AKM 2012, Pendampingan anak jalanan dalam games aktif

AKM 2012, Salah satu motivator AKM memberi edukasi game aktif pada pertemuan ke sepuluh

AKM 2012, Games aktif anak jalanan yang sementara berlangsung 

Anak jalanan sedang asyik mengikuti games yang diberikan oleh tim pendampingan

AKM 2012, pengarahan oleh tim pendampingan sebelum memulai games kepada anak jalanan

AKM 2012, sorak kelomok games dari anak jalanan


                Beberapa saat santap makan malam dengan bubur manado, kakak pendamping kembali memeriksa tugas karangan cerita film yang pekan lalu belum dikumpulkan oleh anak didik. Diantara mereka hanya sebagian yang mengerjakan tugas  dan membawa buku mereka. Kakak pendamping kewalahan akan pemantauan masing-masing anak yang agak susah ditekankan dalam hal kedisiplinan, mereka masih menganggap acuh tak acuh dengan kegiatan ini. Inisiatif yang diambil pada saat itu adalah memberikan hadiah kepada anak didik yang telah mengerjakan tugas dari kakak pendamping untuk membedakan mana anak didik yang disiplin mana anak didik yang kurang disiplin. Langkah ini diambil untuk lebih member pemahaman kepada mereka sehingga mereka lebih terpancing lagi untuk bias berbuat lebih banyak. Pemeriksaan satu demi satu anak didik oleh kakan pendamping mendapatkan gambaran jelas bahwa diantara semua anak didik hanyak 70% yang aktif selalu hadir mengikuti kegiatan yang ada. Dari 70 % yang aktif hanya 50 % yang mampu mengikuti dan menyerap banyak pemahaman yang ada sedangkan hanya sekitar 30 % diantaranya yang betul-betul disiplin mengikuti arahan dari kaka pendamping. Seusai kegaiatan dilakukan kegiatan foto bersama oleh anak jalanan beserta kakan pendamping serta 2 orang jepang yangjuga selalu ikut hadir (Emi dan Naoko), selanjutnya kegiatan akan dilanjutkan pecan depan dengan lokasi rumah anak jalanan yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

468x60 Ads